Pesan Penting Sultan Sepuh Cirebon Kepada Jami`iyah Syathoriyah Serta Masyarakat Indonesia

Written By Pralistyaputra on Minggu, 07 Juli 2019 | 09.13.00

Siapa yang tidak kenal dengan kraton cirebon, sebuah tempat dengan segudang kebudayaan dan menyimpan berbagai cerita sejarah yang sangat menarik. Sabtu, 6 Juli 2019 KH.Moch. Nurul Islam beserta beberapa jama,ah thoriqoh syathoriyah berkesempatan mengunjungi kraton kasepuhan kasultanan cirebon. Tidak hanya sekedar berkunjung dan melihat kraton, rombongongan juga d sambut dan bertemu langsung dengan Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat.



Pertemuan tersebut menjadi sangat berkesan karena juga dihadiri oleh beberapa Mursyid thoriqoh syathoriyah lainya yaitu KH Dr. Bambang Irianto, KH Abdul Mujib serta KH Fatchurohman (Kyai Sarimbit) dari pati. Setelah sarapan pagi di kraton, acara pertemuan dengan Sultan kasepuhan dimulai dan dimoderatori oleh KH Dr Bambang Irianto yang juga sekaligus merupakan utusan khusus kraton cirebon yang membidangi dakwah, sejarah, kebudayaan dan kesyathoriyahan.

Beliau Dr Bambang langsung mengenalkan para mursyid serta anggota rombongan yang hadir kepada sultan sepuh. Beliau juga menceritakan sedikit tentang organisasi peguyuban jami' iyah thoriqoh syathoriyah nusantara yang terbentuk saat pasamuan agung kemaren.

Selanjutnya gilitan KH. Moch Nurul Islam diberikan kesempatan untuk memberikan sepatah dua patah kata sambutan, beliau KH. Nurul Islam menyampaikan beribu-ribu terima kasih kepada Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat yang sudah mau meluangkan waktu dan menerima para mursyid beserta rombongan di kraton cirebon ini.

Sebelumnya memang dijadwalkan sultan sepuh pada hari itu ada agenda ke sulawesi. Namun karena mendapat kabar dari Dr. Bambang bahwa akan ada para mursyid yang ingin hendak menemui, akhirnya beliau sultan sepuh menggalkan agenda untuk ke sulawesi dan lebih memilih untuk menemui para mursyid beserta rombongan.

"Terima kasih juga kepada seluruh pihak keraton yang sudah menyambut kedatangan kami dengan sangat luar biasa". KH. Nurul Islam menambahkan bahwa kraton cirebon tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan thoriqoh syathoriyah di nusantara. Karena banyak sekali penyebaran thoriqoh syathoriyah yang sanadnya melalui jalur kraton.

Di akhir sambutanya KH. Nurul Islam mengungkapkan "Kami hanya bisa mengucapkan banyak terimakasih dan senantiasa mendoakan semoga Sultan sepuh senantiasa diberikan kesehatan untuk terus bisa memimpin, menjaga dan melestarikan keraton kacirebonan yang mana merupakan warisan leluhur yang harus tetap ada dan berdiri kokoh di Nusantara ini.

Setelah KH. Nurul Islam kini giliran Sultan sepuh PRA Arief Natadiningrat  memberikan sambutanya.

Dalam sambutanya beliau memberikan beberapa pesan penting kepada warga syathoriyah serta masyarakat indonesia, apa saja pesan tersebut ?


Tetap bersatu dan menjaga keutuhan NKRI.


Seperti yang kita ketahui bahwa pemilu telah usai kini saatnya untuk menyatukan kembali semua elemen masyarakat serta semua komponen masyarakat.

Seperti yang diajarkan para leluhur kita yang terdahulu bahwa persatuan dan kesatuan haruslah terus dijaga demi utuhy NKRI.


Apresiasi terbentuknya Peguyuban Jamiiyah Ahlu Thoriqoh Syathoriyah Senusantara.



Kami mendengar bahwa beberapa tahun lalu telah berhasil diselenggarakan sebuah acara untuk menyatukan kembali syathoriyah yang ada di Nusantara, hal ini sangat bagus sekali dan harus berkelanjutan agar syathoriyah dinusantara terus terjaga.


Thoriqoh sebagai jalur dan media dakwah islamisasi Nusantara.


Para wali dahulu banyak sekali yang menggunakan ilmu tasawuf untuk islamisasi di Nusantara, Banyak sekali aliran thoriqoh yang berkembang di Indonesia syathoriyah adalah satunya seperti yang diwariskan oleh para leluhur cirebon.


Demikianlah pesan penting Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningra yang harus kita jalankan sebagai masyarakat Indonesia yaitu terutama adalah menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini agar tetap utuh dan tidak terpecah belah.

Blog, Updated at: 09.13.00

0 komentar:

Posting Komentar