Sejuta Biopori Untuk Kembalikan Pelestarian Sumber Air , Dikala matahari mulai menampakan sinarnya yang hangat, pagi itu seluruh aktifitas di MI Darul Ulum Rejomulyo tertuju pada sekelompok siswa siswi berpakaian pramuka. Mereka adalah anggota pramuka midur yang sedang bersiap untuk membuat lubang resapan air atau biopori.
Program pembuatan lubang biopori ini merupakan program yang dicanangkan pemerintah provinsi jawa timur melalui gerakan pramuka yang ada diseluruh jatim. Program tersebut diberi nama program sejuta biopori. Setiap gudep diharapkan mampu membuat minimal 75 lubang biopori.
MI Darul Ulum sebagai lembaga pendidikan yang juga memiliki gerakan pramuka ikut serta membantu mensukseskan program tersebut. Sabtu, 24 Februari 2018 kegiatan pembuatan biopori dimulai. Kegiatan tersebut sepenuhnya dipimpin oleh Puncit Fauzana selaku pembina pramuka dibantu guru-guru pembimbing laki-laki lain.
"Kegiatan ini harus dilaksanakan selain ikut serta mensukseskan program sejuta biopori juga merupakan upaya untuk mengembalikan sumber air dalam tanah yang sudah mulai berkurang akibat minimnya resapan air" Kata Heri Supriyanto salah satu guru yang mendampingi kegiatan tersebut. Ia juga menambahkan bahwasanya air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, oleh karena itu manusia sebagai khalifah dibumi ini wajib mengelola dengan baik serta melestarikanya. Tanah yang seharusnya menjadi media resapan air kini sudah tertutup dengan kokohnya bangunan-bangunan serta angkuhnya gedung-gedung bertingkat. Sehingga air tidak mampu lagi meresap kembali ke tanah yang akhirnya akan mengurangi debit air dalam sumber didalam tanah. Jika dibiarkan terus menerus tak lama lagi sumber air dalam tanah akan sulit didapat.
Melalui program sejuta biopori inilah saatnya kita sadar betapa pentingnya sumber air, serta memulai melestarikanya. Dalam kegiatan tersebut sekitar 30 biopori telah terpasang. Meskipun belum mencapai target yang ditentukan namun usaha tersebut patut kita acungi jempol. Dimana disaat anak-anak disibukan dengan kegiatan belajar mengajar mereka masih mau menyempatkan diri untuk ikut peran serta dalam melestarikan sumber daya alam dalm hal ini adalah air sumber kehidupan manusia.
Jika pohon terakhir telah ditebang, jika sungai terakhir telah tercemar, jika ikan terakhir telah ditangkap, baru manusia akan sadar bahwa mereka tidak akan bisa makan uang.” -- Green Peace
0 komentar:
Posting Komentar