Mengenang Profi dan Riwayat Al Maghfurllah Kyai Imam Fauzi

Written By Pralistyaputra on Rabu, 17 Agustus 2016 | 16.45.00

Al Maghfurllah Kyai Imam Fauzi Bin Kyai Imam Abu Syukur Salim adalah merupakan ayahanda dari pendiri sekaligus guru besar sekaligus pembina Yayasan Darul Ulum Rejomulyo yaitu KH. MOCH. NURUL ISLAM. K.IMAM FAUZI Merupakan salah satu mursyid Tarekat Syattariyah di wilayah magetan khususnya diwilayah rejomulyo.

Kiranya tidak berlebih-lebihan bila dicantumkan mengenai sejarah kehidupan mursyid Thoriqoh Syathoriyah, karena sejarah kehidupan seorang mursyid itu masih relevan dengan Thoriqoh, oleh sebab itu, baiklah dibawah ini akan diuraikan mengenai sejarah kehidupan seorang mursyid Thoriqoh Syathoriyah di desa Rejomulyo.

Dalam hal ini yang mursyid Thoriqoh Syathoriyah di Desa Rejomulyo adalah Al Maghfurllah Kyai Imam Fauzi, yang dilahirkan di daerah Takeran, Magetan, Jawa timur, yaitu pada tahun 1924 M. Ayahnya ialah seorang kyai yang terkenal bernama Kyai Imam Abu Syukur. Beliau mempunyai sikap peramah, pandai bergaul dengan pejabat-pejabat pemerintah maupun dengan rakyat biasa, bersifat disiplin, senang berjaga malam (sedikit tidur), rajin membaca dan menulis.

Beliau dimasukkan oleh orang tuanya ke sekolah Mu’allimin Wustho, kemudian belajar di pondok oro-oro ombo dan apabila dibulan puasa beliau senang belajar di pondok-pondok dan setiap tahunnya selalu bergantian atau berpindah-pindah.
Al Maghfurllah Kyai Imam Fauzi
Al Maghfurllah Kyai Imam Fauzi
Pada usia 18 tahun (1942) beliau menjadi lurah pondok Takeran dan merangkap mengajar di pondok Tegalrejo Takeran, yaitu mengajar Tafsir, Fathul Qarib dan Bidayatul Hidayah. Dan pernah membentuk barisan Hizbullah yang diberi nama GIFA (Gerilya Imam Fauzi bin Abu Syukur). Kemudian pada zaman Belanda pernah menjadi komando sektor Distrik Gorong-Gareng Madiun.

Pada masa Madiun apair (peristiwa Madiun) tahun 1948, beliau menjadi pembantu camat dan merangkap komandan, disamping itu juga merangkap sebagai komandan keamanan rakyat Takeran. Pada 1 Mei 1948 beliau mendapat amanat melaksanakan amanah ilmu Syathoriyah dari Kyai Imam Mursyid lewat Kyai Muhammad Nur. Tahun 1950, beliau mengajar di SGMI (Sekolah Guru Menengah Islam) di Madiun dan merangkap guru SR (Sekolah Rakyat) Takeran Madiun.

Tahun 1953 beliau hijrah dari Takeran menuju desa Rejomulyo kecamtan Karangmojo dan pada saat itulah beliau menjadi mursyid Thoriqoh Syathoriyah di Desa Rejomulyo tersebut dan juga mengajar di SMP Pendidikan Rakyat, yaitu mengajar Biologi dan sejarah. Dan pernah menjadi ketua MDI (Majelis Dakwah Islam), wakil ketua Majelis Ulama tingkat kabupaten dan ketua Masyumi cabang Takeran.

Kemudian tahun 1963 beliau mendirikan PGA 4 tahun (Pendidikan Guru Agama) di Desa Rejomulyo kecamatan Karangmojo dengan tujuan anak-anak dari orang islam, disini muridnya kebanyakan dari anak-anak orang-orang yang sudah masuk Thoriqoh Syathoriyah dan mengorganisir Pesantren Rejomulyo bekerja sama dengan KUA (Kantor Urusan Agama) kecamatan Karangmojo.

Pada tahun 1964, PGA 4 tahun tersebut dirubah dan diminta oleh pemerintah, yaitu dirubah menjadi Mts.A.I.N (Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri) dengan catatan tanpa meninggalkan ide-ide dari pesantren Takeran. Tahun 1968 beliau mendirikan Madrasah Aliyah dengan tujuan untuk menampung anak-anak yang sudah tamat dari Mts.A.I.N tersebut, maupun dari sekolah lainnya yang sederajat, namun Madrasah Aliyah ini hanya berjalan tujuh tahun (1968 sampai tahun 1975), akhirnya, pada tahun 1976 Madrasah Aliyah ini sudah tidak ada lagi.

Dan disini perlu diketahui sejak tahun 1963 sampai tahun 1976 yang memegang Pimpinan, baik Mts.A.I.N maupun Madrasah Aliyah di Desa Rejomulyo tersebut adalah Bpk Kyai Imam Fauzi sendiri. Dan pada hari Ahad Kliwon 2 Rojab 1405 H / 24 Maret 1985 beliau menghadap panggilan Allah SWT.

Semoga amal perjuangan beliau diridhoi Allah.
Blog, Updated at: 16.45.00

0 komentar:

Posting Komentar